One Day (Fan Day)

Kalo dari kemarin admin ngebahasnya tentang film-film lama sekarang admin mau ngebahas soal film baru satu ini nih... 

Film One Day yang di negara asalnya berjudul Fan Day ini adalah film Thailand yang bergenre Drama Romantis. Film One Day ini merupakan produksi GDH. GDH yang dulunya merupakan GTH ini, selalu melahirkan film-film bagus yang gak kalahnya sama film luar negeri lainnya. 

Film One Day ini disutradarai oleh Banjong Pisanthanakun yang pernah membuat film-film lainnya seperti Pee Mak, Shutter, Alone, Hello Stranger. 

Banjong Pisanthanakun

Dalam film terbarunya ini, Banjong kembali bekerjasama dengan aktor tampan yang juga penulis skenario film. Bagi kalian Thai Lovers, pasti udah tahu kan pemain ini, yaitu Ter Chantavit Dhanasevi yang berperan sebagai Denchai. Dia terkenal dengan film-filmnya Hormones, Coming Soon, ATM Errak Error, dan series ATM Errak Error 2. 

Mereka berdua sebelumnya telah berkolaborasi dalam film 4 Bia, Phobia, Hello Stranger dan Pee Mak. 

Ter Chantavit Dhanasevi

Ter Chantavit, sebagai pemeran Denchai, total menjalankan perannya. Pada Meet & Greet di Indonesia. Dia mengaku rela menggemukan tubuh sebanyak sepuluh kilogram. Rambut Ter yang awalnya lurus dibuat keriting. Giginya pun dibuat gingsul, dengan penampilan yang slebor, sehingga Ter mengaku alhasil penggemarnya di Jepang tak mengenalinya. 

Dan Juga diperankan oleh artis cantik Mew-Nittha Jirayungyurn sebagai Nui

Mew-Nittha Jirayungyurn 

Mew-Nittha, pemeran Nui, juga bermain tak kalah apiknya. Inilah penampilan pertamanya di layar lebar. Sebelumnya, selain model iklan, Mew merupakan pemain drama series di sejumlah serial televisi Thailand. 

Film ini dirilis bulan September 2016 di CGVBlitz banyak menarik penonton Indonesia. Pemain dan sutradara film ini pernah Meet & Greet di Indonesia. Pada hari Rabu, 14 September 2016 lalu di Grand Indonesia. 

Acara Meet and Greet

Rame banget ya!

Dalam Meet & Greet ini Ter dan Mew, mereka sama-sama mengaku kesulitan saat mengatasi dinginnya suhu di Jepang yang mencapai minus 20. Bahkan suara Mew sempat serak dan sampai hilang karena terkena Flu. 

.

.

.

Sinopsis :

Denchai (Ter Chantavit) adalah seorang pekerja IT yang hidupnya penuh kesendirian. Rekan-rekan kerjanya tidak menganggapnya ada, kecuali kala membutuhkan bantuannya untuk tech support.

Kehidupan Denchai berubah ketika ia membetulkan printer Nui (Mew Nittha), anak baru di divisi Marketing. Nui memanggil dan mengingat namanya dengan benar. Denchai merasa hidupnya kembali bermakna, dan merasa dihargai. Sejak itu ia memiliki perasaan pada Nui, namun lagi-lagi ia hanya bisa mengagumi Nui dengan diam-diam. 

Denchai selalu memperhatikan gerak-gerik Nui. Kesedihan yang ada dibalik tawaa Nui, adalah sebagai simpanan yang selalu dijanjikan akan dinikahi Bos Top yang kaya dan tampan. Padahal, Bos Top sudah memiliki istri dan anak. Seluruh kantor pun mengetahui hal ini. 

Suatu ketika, Bos Top mengajak seluruh kantor mereka untuk berwisata ke resor ski di Hokkaido. 

Rencananya ditempat itu setelah para karyawan kembali ke Thailand, Bos Top akan memperpanjang liburan berduaan dengan Nui, untuk pergi ke festival salju di Sapporo. Namun, rencananya itu batal karena tiba-tiba istri dan anak Top datang. Dan lagi, Chu, istri Top mengatakaan bahwa ia sedang mengandung anak kedua. 

Betapa sedihnya Nui yang terpaksa harus menikmati perpanjangan liburan sendiri. Nui mengalami kecelakaan ketika sedang bermain ski. Denchai yang memilih untuk tetap tinggal demi menolong Nui. Dan ketika terbangun ia terdiagnosis TGA (Transient Global Amnesia), Nui mengalami  gangguan kehilangan memori ingatan sementara, yang hanya berlangsung selama satu hari saja.

Sebelumnya, di sela wisata, Denchai sempat menyampaikan sebuah keinginan yang membunyikan lonceng yang diyakini bertuah pada kisah percintaan. 

Bagaimanakah dengan Denchai yang mengharapkan Nui menjadi pacarnya?

Akankah Denchai mengambil kesempatan dimana Nui mengalami sakit lupa ingatan?

Dan bagaimana juga kisah cinta Nui dengan Bos Top?

.

.

.

Di film yang bersutradara Banjong ini, Ter tidak hanya berperan sebagai Denchai, tapi juga penulis script. Ide awal film ini muncul ketika dia membaca sebuah buku tentang adanya penyakit hilang ingatan yang hanya berlangsung sehari saja. 

"Ide itu saya sampaikan ke Banjong dan disetujui. Lalu kami buat cerita yang dipadukan dengan kisah romantis," ujar Ter. 

Kita patut pula mengacungkan jempol pada Ter sebagai penuli dia mau mencari referensi tentang dunia IT, sehingga terkesan dia menguasai dunia komputer walaupun masih yang sederhana. Dia juga pandai memainkan emosi penonton. Tertawa, greget, sebal, sedih menyatu ada di dalam film ini 

Naskah Ter pun bisa menjadi apik berkat kepiawaian Banjong sebagai orang yang paling bertanggungjawab atas hasil film ini. Sebagai sutradara yang cukup pengalaman, Banjong tahu bagaimana mengemas film yang disukai penonton. 

Film dari Negeri Gajah Putih ini memiliki alur yang menarik dan tidak begitu mudah ditebak.

Penonton akan melihat keindahan pemandangan di Hokkaido, wisata ski, festival salju di Sapporo, Jepang yang begitu indah. 

Secara keseluruhan, film 'One Day' merupakan film yang layak untuk ditonton. Satu yang jadi sedikit ganjalan adalah pada 'Ending' film ini.

Bagaimana dengan 'Ending' film ini?